SITUS RATU BOKO
Situs Ratu Boko terletak di sebelah
selatan Candi Prambanan ± 2 km. di
Bukit Boko, Dusun Sambirejo, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman, Daerah IstimewaYogyakarta. Berada pada ketinggian ±195,97 meter diatas permukaan laut dengan
luas ± 160,989 m2. Berada di akhir
deretan gunung kidul terdapat
bekas-bekas reruntuhan kraton yang umumnya disebut Kraton Boko.
Menurut legenda situs Ratu Boko merupakan
istana dari Ratu Boko yaitu ayah Roro Jonggrang. Tetapi menurut sejarah Kompleks
Situs Ratu Boko didirikan abad ± ke VII M dan merupakan kraton atau pesanggrahan.
Latar belakang Hindu dan Budha menyebutkan bahwa situs Ratu Boko dibangun
sebagai wihara yaitu asrama para Bikhsu–Bikshuni bernama Abhayagiri wihara atas
perintah Penguasa Mataram Hindu bernama Rakai
Panangkaran. Abad XI M Situs Ratu Boko dikuasasi oleh Rakai Walaing,
tetapi akhirnya dapat direbut kembali oleh Rakai kayuwangi. Tempat ini
selanjutnya dipergunakan oleh Balaputradewa yang melarikan diri akibat kalah
perang melawan Rakai Pikatan yang tak lain adalah suami dari kakaknya,
Pramodawardhani.
Selanjutnya
komplek Ratu Boko oleh Balaputradewa dijadikan sebagai benteng pertahanan yang
strategis. Di tempat ini dibangunlah benteng pertahanan dan berbagai sarana
beribadah seperti candi dan tempat pembakaran jenazah. Selain itu dibangun
pendopo atau tempat pertemuan dan terdapat dua goa buatan yang difungsikan
sebagai tempat bersemedi. Serta tempat khusus bagi putra-putri yang ikut melarikan
diri yaitu dibangunnya sebuah Keputren. Disamping itu ada kegiatan bersifat
militer yaitu adanya tanah lapang atau alun-alun yang diduga sebagai tempat
latihan perang-perangan para prajurit pengikut
Balaputradewa.
Bangunan ini lebih menyerupai dengan
pesanggrahan atau Kraton sementara dari pada candi. Karena ditempat tersebut
terdapat bekas tembok benteng dan juga gang yang kering berupa selokan yang
lebar dan dalam, terdapat di sekeliling kraton di samping benteng sebagai alat
pertahanan. Selain kraton, juga
terdapat bekas perumahan yang jumlahnya banyak di sekitar kraton tersebut.
Gapura ganda tiga, dengan puncak ratna.
Dibelakang gapura tiga terdapat gapura berganda lima, dengan lima buah anak
tangga naik dilengkapi serambi depan. Pada sisi tangga yang menjorok ke
luar diberi hiasan yang cukup indah. Setelah mendaki, maka akan ditemui tanah
lapang yang diduga kuat dipergunakan sebagai tempat latihan perang-perangan.
Kemudian memasuki pintu gerbang. Setelah itu kita memperoleh gambaran tentang
benteng, tanah lapang, jagang, dan tempat pembakaran jenazah dan umpak bekas
pendopo yang besar dengan atap terbuat dari daun-daunan. Tetapi sekarang
bentuknya tidak sesuai ini lebih disebabkan karena faktor alam berupa hujan,
panas, gempa, dan lain-lain.
Setelah
dari bekas pendopo kemudian ke timur akan ditemukan dua goa buatan yang
ukurannya tidak sama yaitu goa lanang dan goa wadon. Didalam goa terdapat
kamar-kamaran yang difungsikan sebagai tempat bersemedi.
Di
bagian tenggara terdapat pendopo yang dikelilingi tembok dengan panjang 54
langkah dan lebar 45 langkah. Pada pondasi pendopo terdapat bekas umpak.
Berdasar penelitian Mackenzie menemukan patung laki-laki dan perempuang
berkepala dewa saling berpelukan dan memuat tulisan Nagari. Di salah satu tumpukan
batu-batuan ditemukan satu tiang batu yang digambari binatang misal : gajah,
kuda dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa corak bangunan adalah budha. Bagian
selatan nampak bekas rumah mungkin bekas dapur juga tempat bersemedi di depan
candi mini. Sebelah timur terdapat pondamen rumah samping. Di sekitar pendopo
bagian selatan dan barat ditemukan pondasi rumah penduduk pada saaat itu.
Utara
rumah samping dan pendapa terdapat 2 pemandaian laki-laki dan perempuan yang
dipisahkan tembok tebal. Di sini terdapat sumur dengan airnya yang
berwarna-warni karena lumut dan kedalaman sumur. Didekat pemandaian terdapat
bangunan pondasi keputren. Dilihat dari besarnya pondasi bangunan keputren maka
dapat diperkirakan jumlah putri dan putra kerabat raja berjumlah besar.
Keberadaan
Situs Ratu Boko sekarang, oleh masyarakat sekitar kompleks dimanfaatkan
sebagai untuk memenhi kebutuhan
sehari-hari yaitu mandi, mencuci dan memasak serta tempat mengembala ternak.
Dan bagi masyarakat umum sebagai tempat studi penelitian yang berhubungan
dengan sejarah arkeologi dan wisata.
Sekarang
dengan adanya renovasi terhadap bangunan Situs Ratu Boko tanpa mengurangi nilai
sejarah, dibangun bangunan baru
disekitar kompleks seperti:
1.
Jalan Setapak yang lebar;
2.
Tangga untuk mencapai sampai di atas bukit;
3.
Gasebo;
4.
Bumi Perkemahan;
5.
Tempat Ibadah (Mushola);
6.
Rumah Makan;
7.
Tempat peristirahatan;
8.
Taman-taman disepanjang jalan menuju bukit;
9.
Tanaman perindang.
artikelnya sangat bermanfaat gan, nambah informasi nihhh
ReplyDeletethanks
Keren gan, salam rental mobil jogja
ReplyDeleteGood artikel, Lanjutkan salam rental mobil jogja
ReplyDeleteuraian menarik
ReplyDeleteRamuan membuat rambut tumbuh lebat https://www.youtube.com/watch?v=Zeg4ZfW7uV8
ReplyDeleteMinuman mengobati diabetes https://www.youtube.com/watch?v=feQfdmUtW-k
ReplyDeleteRamuan mengatasi ketombe dan kerontokan rambut https://www.youtube.com/watch?v=Nwq1155NXLs
ReplyDeleteRamuan mengobati rambut rontok dan kebotakan https://www.youtube.com/watch?v=JlkEu840pE4
ReplyDeleteMembuat antena dari barang bekas https://www.youtube.com/watch?v=N7EObzcHtuE
ReplyDeleteMemperkuat sinyal HP Android menggunakan silet https://www.youtube.com/watch?v=y9jYJAec-0A
ReplyDelete