CANDI PRAMBANAN
A. Letak Candi Prambanan
Candi
Prambanan terletak di dusun Karangasem, Utara Jalan raya Yogyakarta-Solo, Km.
17 sebelah timur kota Yogyakarta. Tepatnya berada di perbatasan kabupaten
Sleman dengan Kabupaten Klaten. Candi ini pernah dipermasalahkan masuk propinsi
DIY atau masuk propinsi Jawa Tengah, hal ini dalam rangka meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebenarnya candi Prambanan berada di perbatasan
antara kabupaten Sleman (Propinsi Yogyakarta)
dengan karisidenan Surakarta (Propinsi Jawa Tengah). Namun dengan
didirikannya gapura candi bentar di selatan candi, mengakibatkan candi
Prambanan masuk propinsi Yogyakarta.
Gbr. Candi Prambanan
B. Sejarah Candi Prambanan
Candi
Prambanan termasuk candi peralihan. Disebut demikian karena bentuk bangunan
berbeda dengan bentuk candi-candi Jawa Tengah bagian Utara dan candi-candi Jawa
Tengah Selatan. Perbedaan yang menonjol adalah letak bangunan candi induk.
Umumnya bangunan candi induk Jawa Tengah yang lain berada di tengah bangunan
candi yang lain. Pada candi Prambanan, bangunan induk berada di belakang titik
pusat halaman mirip bangunan-bangunan candi di Jawa Timur.
Candi
Prambanan sering disebut candi Roro Jonggrang, hal ini oleh masyarakat
dihubungkan dengan cerita Bandung Bondowoso dan Ratu Boko. Dimana berkisah Roro
Jonggrang yang dipinang Bandung Bondowoso dengan mengajukan syarat dibuatkan
candi berjumlah 1000 dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso menyanggupi.
Dikisahkan candi yang terbuat berjumlah 999 candi. Kegagalan ini disebabkan
permainan Roro Jonggrang yang berniat menolak pinangan Bandung Bondowoso.
Akhirnya Bandung Bondowoso melengkapinya dengan menjadikan Roro Jonggrang candi
yang ke 1000, disebut patung Durgasuramardhini. Kesatuan Candi Prambanan mirip
“pasewakan agung dimana raja dihadap kerabat raja dan dikawal prajurit.
Berdasar
prasasti Syiwagra (856 M) nama asli candi Prambanan Syiwa
Grha, sesuai nama desa tempat candi berada, sedang nama Roro Jonggrang
diambil dari legenda yang berlaku di masyarakat. Pembangunan candi berlangsung
bertahap, dilakukan selama pemerintahan Rakai Panangkaran selanjutnya
dilanjutkan para penggantinya sampai Balitung. Ini berdasar prasasti
Mantyasih/Kedu tahun 907 M yang dikeluarkan Balitung. Dalam prasasti itu selain
menyebutkan sebagai pembuat Candi Prambanan juga disebutkan silsilah Raja
Mataram Hindu. Sedangkan prasasti
Syiwagra dan tulisan pendek dari Candi Prambanan menyebut nama Pikatan. Dari
tulisan itu dimungkinkan Candi Prambanan didirikan atas perkenan Sri Maharaja
Pikatan. Yang dimaksud Jatiningrat adalah Rakai Pikatan. Berdasar data
terakhir, keberhasilan pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani, kemudian
Rakai Pikatan menyerahkan kekuasaan pada anak bungsunya Kayuwangi yang berhasil
mengalahkan Balaputradewa yang memberontak. Sebagai ucapan syukur Kayuwangi
membuat bangunan suci dan ditandai dengan diresmikannya Candi Prambanan.
Dr.
Stutterheim berpendapat, Candi Prambanan dibuat Daksa untuk Balitung. Prof.
Peorbatjaraka menduga makam Kayuwangi. De Casparis berpendapat tahun 856 saat
pemerintahan Rakai Pikatan Candi Prambanan sudah ada.
Candi
Prambanan ditemukan C.A. Lons tahun 1773 M, keadaannya tertimbun tanah dan
ditumbuhi semak belukar. Namun kondisi candi 80 % masih utuh. Dr. Groneman
ketika menjabat pimpinan proyek pembersihan dan pembongkaran batu-batu candi
mengadakan pembongkaran besar-besaran yang oleh kalangan umum mendapat pujian
tetapi dicaci maki oleh para ahli purbakala.
Selanjutnya
pemugaran dilanjutkan oleh Van Erp. Dari Van Erp dilanjutkan P.J Perquin. Dilanjutkan lagi Ir. V.R. Van Romondt
saat proses pemugaran sudah menampakkan hasil gemilang. Banyak candi yang
selesai dipugar tetapi kegiatan pemugaran berhenti karena kedatangan tentara
Jepang. Kegiatan pemugaran dilanjutkan Suhamir tapi tidak berhasil. Dilanjutkan
Soewarno dibantu Samingoen dan jawatan purbakala mulai aktif kembali. Dan
akhirnya Maret 1987 diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio. Setelah itu dilakukan pelengkapan
candi–candi lain yang belum tersusun secara sempurna. Di kompleks percandian
ini terdapat keistimewaan yaitu adanya relief alam kadewatan. Salah satu motif
hiasan yang merupakan ciri khas dari Candi Prambanan.
C. Deskripsi Candi Prambanan
Terdapat 3 latar yaitu latar bawah, tengah
dan atas. Di dalam latar bawah terdapat latar lagi yang disebut latar tengah
berbentuk persegi empat luasnya 222 m2 dengan tembok keliling
berjalan tidak sejajar dengan tembok dari latar bawah. Ditengah latar tengah
terdapat latar disebut latas atas, berbentuk persegi empat dan tembok keliling
sejajar dengan tembok dari latar tengah luasnya 110 m2.
Latar
bawah, tengah dan atas masing-masing mempunyai pintu gerbang dimana latar atas
dan tengah pintu gerbang ditengah tembok masing-masing. Sedang latar bawah
terletak di tengah-tengah tembok keliling tetapi dihadapkan sejurusan sehingga
3 pintu gerbang dari latar itu letaknya segaris. Latar bawah tingginya sama
dengan tanah sekitarnya, sedangkan latar tengah sifatnya mendaki dari dataran
meningkat ke dari bawah sampai 4 deret candi yang mengelilingi di atasnya.
Latar atas sifatnya rata dan mendatar.
Latar
tengah terdapat 68 buah candi kecil, berderet teratur sejalan dengan tembok
keliling. Di dataran kedua dari bawah terdapat 60 buah candi kecil. Dataran
ketiga terhitung dari bawah terdapat 52 candi dan diatas dataran keempat
terdapat 44 buah candi. Deretan candi tersebut melingkar sejajar dengan 2
deretan dibawahnya. Semua candi di latar bawah bentuknya sama dengan luas 6 m2
dan tinggi 14 m.
Di
latar atas yang merupakan latar penting terdapat 2 deret candi besar yang
berhadapan. Masing-masing deret terdiri 3 buah candi yang berderet dari
utara-selatan. Deret sebelah timur, 3 buan candi yang menghadap ke barat,
diujung utara bentuk dan besarnya sama dengan yang di ujung selatan dengan luas
dasar 15 m2 dan tinggi 25 m.
Deretan
barat. Terdapat 3 candi menghadap ke timur dan semuanya besar daripada candi
yang dihadapinya. Dari 3 candi terletak di ujung selatan dan utara bentuk dan
besar sama yaitu luas dasar 15 m2 dan tinggi 23 m. sedangkan yang
ditengah paling besar dan tertinggi degan luas dasar 34 m2 dan
tinggi 47 m.
Diantara 2 deretan dan 2 candi diatas di
ujung utara dan selatan dari jalan yang memisahkan 2 deretan candi tersebu
terdapat candi kecil dengan luas 6 m2 dan tinggi 16 m. Disamping
terdapat 8 buah candi, masih ada 8 candi kecil lainnya. 4 terletak di
depan tiap pintu gerbang latar atas dengan luas dasar 1,55 m2 dan
tinggi 4,10 m.
Perlu diperhatikan, sesudah melihat susunan
dari keseluruhan candi maka kesimpulannya orang-orang menganggap candi induk
kurang penting dibanding mercu kecil di sudut selatan dari tangga timur dan
kelihatannya sebagai salah satu dari 8 mercu yang lain.
Candi Prambanan terdari 6 buah candi besar
dan 2 candi Apit, harus mengalah dan terdesak sedikit ke utara. Penemuan ini
didapat selama peneliti dan hal ini juga dapat dilihat pada candi-candi lain.
a. Candi
Syiwa
Candi paling besar (34 m x 34 m) menghadap
ketimur. Di kaki candi terdapat motif Prambanan, berupa singa jongkok diapit
pohon kalpataru didekatnya kinara-kinari. Di relung utama terdapat patung Syiwa
Mahadewa dengan pakaian kebesaran berdiri diatas padmasana, membawa aksamala,
camara, tangan kiri dimuka mutiara lambang penebusan dosa, ardhacandrakapala
dimahkotanya, mata ketiga, dan trisula di sampingnya. Letak patung Shiwa berada
di tengah relung, dimungkinkan dibawahnya terdapat sumuran untuk meletakkan pripih
yang berisi abu jenazah. Dipastikan raja yang membangun candi ini penganut Hindu-Shiwa.
Relung barat ditempati patung Ganesha,
yang merupakan anak shiwa dengan uma. Posisinya selalu membelakangi ayahnya,
Shiwa. Ganesha duduk diatas padmasana dengan ciri berbadan manusia berkepala
gajah, belalainya selalu menghisap air dari mangkuk yang merupakan perlambang
ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis, tasbih, kapak dan ardhacandrakapala
di mahkotanya.
Relung utara ditempati Durgamahisasuramardhini
sering disebut Roro Jonggrang. Patung wanita berdiri diatas Mahisa/kerbau,
tangannya mencambak rambut sura atau raksasa, tujuh tangan lainnya memegang
busur, tameng, sanka, cakra, katga, anak panah dan memegang ekor mahisa. Durga
adalah Uma yang dikutuk menjadi raksesi menguasai jin setan dan lain-lain. Pada
pagar langkan terdapat relief Ramayana sebanyak 41 relief. Untuk alurnya harus
mengikutinya dengan berjalan pradaksina. Isi cerita sebagai berikut :
1. Sebelah timur, Wishnu duduk diatas ular Ananta yang baru timbul dari laut dimana
banyak terdapat ikan, dibelakang Wishnu terlihat Garuda sedang memberikan bunga
teratai biru kepada Wishnu. Di depan Wishnu terlihat para raja yang meminta
agar Wishnu suka turun ke dunia untuk memberantas perbuatan Rahwana yang sedang
membikin kekacauan.
2.Di taman
kraton, Raja Dasarata dari Ayodya. Raja sedang duduk dan berbicara dengan
permaisuri membicarakan tentang tamu yang akan datang, menurut para abdinya. Dibelakang
raja nampak seorang putri dan di depan raja nampak 4 orang putra diantaranya
Rama titisan Wishnu. Gajah dan kuda merupakan lambang kebesaran raja.
3.Terlihat keadaan kraton dan petapa Wiswamitra sebagai
tamu di tempak duduk yang agak tinggi, yang meminta ijin agar putranya agar
ikut petapa untuk membunuh raksasa yang sering mengganggu yang melakukan puja
bakti. Didepan petapa duduk raja dengan berlatar belakang para istrinya.
Disebelah kanan terlihat Rama bersama saudaranya Laksmana.
4.Wismamitra, Rama dan Laksmana dalam perjalanan ke
tempat petapa Wismamitra melalui hutan yang tidak aman, karena perbuatan
raseksi Tataka Rama berjumpa Tataka. Rama membunuhnya.
5.Terlihat tempat petapa Wismamitra yang dirusak raksasa.
Rama dan Laksmana datang dan berhasil membunuh para raksasa. Marici pemimpin
raksasa terlempar ke laut. Sesudah aman Wismamitra mengadakan korban dan saji
sajian.
6.Terlihat keraton raja Janaka sahabat Wismamitra, hadir
Wismamitra , Rama, dan Laksamana dan Raja Janaka. Atas anjuran Wismamitra rama
berhasil menarik anak panah gaib milik Janaka dan didekatnya terlihat Sita,
putri Janaka dan inang pengasuhnya kemudian menjadi istri Rama yang menang
perlombaan.
7.Rama sesudah menikah, kembali ke Ayodya bersama Sita
dan Laksama. Di dalam perjalanan bertemu dengan Parasurama (berjanggut) yang
mendengar Rama berhasil menarik panah gaib Janaka, menantang Rama untuk menarik
panahnya. Jika berhasil boleh membunuhnya, tetapi jika Parasurama akan
membunuhnya.
8.Rama terlihat berhasil menarik panah Parasurama dan
memenangkan perlombaan. Tetapi rama tidak suka membunuhnya dan memintakan
Parasurama untuk memberikan apa yang ingin dilepaskannya sebagai miliknya.
Parasurama memilih melepaskan surganya yang sudah dimiliki dan Rama memanahnya
hingga lenyap.
9.Terlihat karon Ayodya. Dasarata sudah menentukan untuk
mengangkat Rama sebagai penggantinya. Di luar kraton sudah diadakan saji-sajian
dan kota sudah dihias. Istri Dasarata kedua, Kaikeyi yang sudah tahu bahwa Rama
akan diangkat menggantikan Dasarata, datang kepadanya dan mengingatkan raja
dulu sudah berjanji meluluskan dua permintaan Keikeyi agar Rama dibuang dan
mengangkat Bharata (anak Kaikeyi) sebagai gantinya.
10.Terlihat penobatan Bharata, saudara Rama anak Dasarata
dari Kaikeyi. Diluar kota diadakan keramaian, terlihat kumpulan penari dan
pemukul bunyi-bunyian.
11.Sesudah Rama dibuang
raja Dasarata dan permsaisuri (kausalya) sedang bersusah hati, karena
keputusan Dasarata.
12.Terlihat Rama, Laksmana, dan Sinta
meninggalkan istana dan pergi ke hutan.
13.Dacarata, karena menanggung sedih
meninggal dunia. Jenazahnya terlihat sedang diistirahatkan dalam peti sebelum
dibakar. Oleh Kausaliya dan Barata dibagi-bagikan zakat kepada para brahmana.
14.Barata mengunjungi Rama di hutan dan
minta kepada Rama agar mau kembali ke Ayodya untuk memegang kerajaan.
Rama
menolaknya, tetapi Barata memaksanya. Timbul kata sepakat antara Rama dan
Barata, bahwa Barata tetap menjadi raja di Ayodya untuk mewakili Rama, karena
Rama akan melanjutkan darmanya. Sebagai wakil dari Rama, kepada Barata
diberikan sandal Rama sebagai bukti bahwa Barata menjalankan pemerntahan di
Ayodya atas nama Rama.
15.Perjalanan Rama, Sinta, dan Laksmana
di dalam hutan. Sinta diculik oleh raksasa Wirada, tetapi kedua ksatria itu
dapat merebutnya dan raksasa-raksasa tersebut berhasil dibunuhnya.
16.Cerita Rama dan Sinta dan burung
gagak. Sinta meletakkan daging kijang di luar (tergantung di atas pohon,
terlihat dua ekor kera). Seekor burung gagak akan mencuri daging itu, namun
ketika diusir oleh Sinta burung gagak menyerangnya, sehingga Sinta lari kepada
Rama yang kemudian melepaskan panahnya ke arah si burung. Si burung melarikan
diri dan terus dikejar oleh panah, sehingga burung tersebut kembali pada Rama
untuk minta pertolongan. Tapi panah harus mengenai sasarannya dan Rama meminta
kepada burung agar memilih, mana yang harus di kenai. Akhirnya burung minta
salah satu matanya dan panah terlihat menembus kepala si burung kemudian
lenyap.
17.Seorang putri raksasa, adik Rahwana
yang bernama Cupanakka menyamar sebagai putri cantik, menyatakan cintanya pada
Rama dengan memberi hadiah-hadiah agar dikawini.
18.Rama menolak permintaan Cupanakka
untuk mengawini dan menunjukkan Laksmana, tetapi Laksmana juga menolaknya.
19. Sinta dijaga oleh Laksmana, sedangkan
Rama mengejar kidang kencana yang memperlihatkan diri. Memang seperti yang
dimaksud oleh si kijang, agar Rama meninggalkan Sinta.
20.Panah Rama mengenai kijang. Raksasa
Marici yang menyamar kijang kencana atas permintaan Rahwana sesudah terkena
panah Rama keluar dari badan Kijang kencana. Marici dengan meniru suara Rama
mengaduh kesakitan, suara tersebut terdengar Sinta, kemudian memerintahkan
kepada Laksmana agar menolong Rama.
21. Rahwana menyamar sebagai pertapa,
mendekati Sinta dan menangkapnya.
22.Rahwana yang sudah berganti rupa lagi
sebagai raksasa, terbang membawa lari Sinta. Burung jatayu yang melihatnya
terus menyerang dan berkelahi melawan Rahwana, tetapi kalah. Sinta sempat
memberikan cincinnya kepada Jatayu.
23.Jatayu yang sudah kalah perang datang
kepada Rama dan sebelum menghembuskan nafas penghabisan, menyerahkan cincin
Sinta kepada Rama. (dalam gambar Jatayu kelihatan segar bugar).
24.Seorang
dewa, yang terkutuk dan berganti rupa menjadi raksasa tidak berkepala (dalam
gambar berkepala), tetapi mukanya terdapat pada perutnya bernama kabandha,
menjumpai Ramadan Laksmana dalam perjalanannya. Raksasa itu menantang perang.
Rama dalam berperang melepaskan anak panahnya untuk membinasakan Kabandha. Kabandha
berganti rupa, kembali menjadi dewa dan terbang ke surga.
25.Dalam perjalanan lebih lanjut, Rama dan
Laksmana menjumpai seekor buaya penjelmaan Dewi dari surga yang terkutuk.
Sesudah terkena anak panah Rama, buaya tersebut kembali lagi menjelma dewi
kahyangan dan kemudian terbang ke surga.
26.Rama dan Laksmana berjumpa dengan Hanoman yang menganjurkan
agar pergi kes Sugriwa, raja kera.
27.Rama sudah lelah dan haus. Laksmana mengambil air
dengan tempat anak panah (Jawa,
Endhong). Tetapi airnya berasa asin. Karena air itu sebetulnya air mata Sugriwa
yang sedang menangis di atas pohon karena kehilangan kedudukannya sebagai raja
dan permaisurinya direbut oleh saudaranya, Walin.
28.Sugriwa berjanji akan melawan Rahwana dan mencarikan
Sinta, apabila Rama bersedia membantunya merebut kembali kerajaan dan
permaisurinya yang direbut saudaranya, yakni Walin. Sugriwa minta agar Rama
menunjukkan kekuatan dan kecakapannya memanah, lalu Rama melepaskan anak
panahnya yang dapat menembus batang pohon kelapa yang berderet.
29. Rama akan membunuh Walin dengan melepaskan anak
panahnya, kalau Sugriwa dan Walin sedang berperang. Tetapi karena Sugriwa dan
Walin anak kembar dan berwajah sama, Rama tak dapat mengenali mana Sugriwa dan
mana Walin. Oleh karenanya Rama tak berani melepaskan anak panahnya.
Pertempuran antara Sugriwa dan Walin sangat seru. Ternyata Sugriwa kalah dalam perang
tanding tersebut.
30. Sesudah Sugriwa mengenakan tanda daun-daun agar dapat
dikenali oleh Rama, maka perang antara Sugriwa dan Walin dimulai lagi. Dengan
adanya tanda pengenal tadi, Rama dapat membunuh Walin dengan anak panahnya.
31.Sugriwa kembali menjadi raja dan mendapatkan kembali
permaisurinya yaitu dewi Tara. Untuk merayakan kemenangn tersebut, diadakan
pesta meriah bersama para kera anak buah Sugriwa.
32.Rama, Laksmana dan Sugriwa bersama-sama pergi ke tempat
perundingan di pantai untuk mengatur rencana selanjutnya.
33.Rama, Laksmana dan Sugriwa sedang berunding.
34.Sugriwa dengan diikuti oleh para panglima kera yang ada
dibelakangnya, mengusulkan pada Rama dan Laksmana agar mengirimkan
pemimpin-pemimpin kera untuk mencari Sinta.
Dibelakang Rama
terdapat istri-istri Sugriwa yang berparas manusia ayu, sebagai istri pengisi
ruangan di gambar istana kera dan kelihatan terdapat gambar kera yang berada di
atas atap.
35.Hanoman dalam mencari Sinta sudah sampai di petamanan
istana Rahwana, raja Raksasa di Alengka. Hanoman bersembunyi di belakang
tumbuh-tumbuhan dan diketahui oleh seorang abdi perempuan dari Sinta, kemudian
diberitahukan kepada Sinta. Hanoman bertemu dengan Sinta dan menceritakan
tentang maksud dan tujuannya.
36.Hanoman tertangkap oleh para raksasa dan akan di hukum
bakar. Untuk membakarnya Hanoman dibungkus dan diikat dengan kain.
37.Sesudah dibungkus, ekor Hanoman disiram minyak kemudian
dibakar. Hanoman dapat melepaskan diri dnegan ekornya yang terbakar ia
meloncat-loncat di atas atap rumah-rumah serta membakar istana Rahwana.
38.Sesudah Hanoman kembali dari Alengka. Ia menceritakan
kejadian yang telah dialaminya kepada Rama, Laksmana dan Sugriwa.
39.Rama marah kepada Dewa Laut, karena diminta agar
menunjukkan dirinya dan memberikan nasehat kepadanya tetapi tidak dihiraukan.
Apabila dalam waktu dekat permintaan Rama tidak dihiraukan, laut akan
dipanahnya hingga menjadi kering. Dewa Laut takut kepada Rama, sehingga
kemudian menampakkan dirinya dan memberikan nasehat kepada Rama membuat
jembatan menuju Alengka.
40.Para kera mengangkut batu dan melemparkannya kelaut,
sedang ikat-ikan membantu untuk menyusun batu-batu.
41.Sesudah jembatan
selesai, Rama, Laksmana dan Sugriwa dengan diikuti oleh tentara kera
menyeberangi jembatan menuju Alengka.
Cerita ini berlanjut pada relief di Candi
Brahma.
b. Candi
Brahma
Letaknya diselatan candi Shiwa, menghadap
ke timur, lebih kecil dibanding candi Shiwa.
Berukuran 20 m x 20 m x 37 m. Hanya memiliki satu
relung.Patung Brahma berada di tengah dengan ciri-ciri berkepala empat, tangan
membawa tasbih dan bunga teratai. Brahma diyakini sebagai Dewa pencipta alam
semesta. Di bawah patung terdapat sumuran, tetapi tidak terdapat pripih. Pada
sisi dinding terdapat batu yang menonjol untuk meletakkan lampu penerang. Pada relief pagar langkan merupakan cerita
kelanjutan dari Ramayana dari candi Syiwa.
1. Rama, Laksmana, Sugriwa dan Wismamitra dibantu Wibisana berunding siasat perang.
2.
Rama mengirim duta Anggada untuk mencari Sinta.
3.
Anggada dipotong telinganya oleh orang Alengka.
4.
Menuju ke medan perang.
5.
Rama, Laksamana, Sugriwa ikut maju ke medan perang.
6. Indrajit memanah dengan ular (Nagapasa). Rama
dan Laksmana terlilit ular tetapi kemudian
datang garuda memakan ular itu.
datang garuda memakan ular itu.
7.
Rahwana maju ke medan perang dengan kereta.
8.
Kumbokarno bangun (dari tapa tidurnya) dan kemudian
maju ke medan perang.
9.
Kumbokarno gugur.
10.
Penyujian jenazah Kumbokarno.
11.
Sita diberitahu tentang hancurnya Alengka oleh inangnya
pengasuhnya (Trijata, anak Wibisana)
12.
Rahwana gugur.
13.
Keadaan aman kembali.
14.
Rama bertemu Sinta dan Wibisana dijadikan raja Alengka.
15.
Bharata menyerahkan kekuasaan Ayodya kepada Rama.
16.
Sita yang sedang mengandung dibuang ke hutan.
17.
Laksmana dan Sita naik kereta ke hutan.
18.
Laksmana mengatakan tentang mengapa Sita di buang.
19.
Sita hidup di hutan.
20.
Sita ikut seorang Petapa.
21.
Sita melahirkan Kusa dan Lawa.
22.
Upacara kelahiran di pertapaan.
23. Sita dan anaknya mencari buah-buahan.
24.
Kusa dan Lawa latihan perang.
25.
Sita meninggal. Oleh Walmiki Kusa dan Lawa disuruh
Kebar ke Ayodya.
26.
Perayaan Aswameda di Ayodya.
27. Kusa dan Lawa dipanggil Rama.
28.
Walmiki di panggil Rama.
29. Kuasa menjadi raja dan Lawa menjadi
perdana menteri.
30.
Pesta penobatan raja.
c. Candi Wishnu
Terletak
di utara Syiwa, bentuk, ukuran, relief dinding dan perhiasan dindin luar sama
dengan candi Brahma. Candi ini hanya memiliki satu jalan masuk menuju kamar.
Dalam kamar terdapat patung Dewa Wishnu yang digambarkan sebagai dewa dengan
empat tangan yang memegang alat pemukul, sangka bersayap dan cakra. Di bawah patung terdapat sumuran yang berisi
tanah. Dinding kamar tidak dihias hanya terdapat batu menonjol tempat
meletakkan lampu penerang.
Pada
pagar langkan candi Wishnu dapat diikuti relief Kresnayana yaitu cerita kepahlawanan
Kresna dan kakaknya Baladewa atau Balarama. Untuk dapat mengamati langsung
dengan berjalan secara pradaksina.
1.Putri raksasa bernama Putana sedang mencari
anak-anak kecil dan sedang meneteki
Kresna dan Balarama sedangkan air teteknya mengandung racun yang mematikan.
Kresna tahu, lalu Kresna memegang
teteknya dengan sekuat tenaga dan menghisap air susunya hingga habis dan
matilah Putana.
2.Kresna diikat pada lesung. Ibu angkatnya Yacoba sedang
sibuk mengaduk susu untuk dijadikan mentega. Kresna saat itu seharusnya sudah
diberi minum, tetapi karena air susunya yang sedang dimasak oleh ibunya, masih
panas, Kresna diletakkan di lantai. Kresna marah, mengambil mentega dan
menggosok badannya sendiri dan kera-kera, sudah jinak berada didekatnya, dengan
mentega. Sebagai hukumannya diikat pada lesung. Tetapi tali untuk mengikatnya
selalu kurang panjang dan biarpun Jacoba sudah menyambungnya dengan beberapa
potong lagi tetap kurang panjang, sampai mengikat dirinya. Kemudian Kresna
pergi dan menyeret lesungnya, yang menyangkut beberapa pohon, pohon tumbang dan
lesungnya tertahan.
3. Pohon nyiur di sebelah kir menggambarkan hutan keapa
yang didiami oleh raksasa jahat Dhenoeka, yang menyamar keledai dan
bersama-sama dengan teman-temannya mengacau di hutan. Balarama memegang Keledai
pada kaki belakangnya dan memutar-mutarkan sedemikian lamanya diatas kepalanya,
sampai keledai mati. Sesudah itu keledai dilemparkan di atas pohon kelapa dan
dengan demikian semua raksasa terbunuh.
4. Terlihat anak-anak gembala sedang bermain-main.
Diantaranya terdapat seorang yang rambutnya ikal yang sebetulnya raksasa
Pralamba yang menyamar dengan maksud mengganggu Kresna dan Balarama.
5. Menggambarkan Balarama berkelahi dengan Pralamba.
Pralamba dapat dibunuhnya. Untuk menipu, Kresna mengusulkan suatu permainan
agar yang kalah mendukung yang menang. Pralamba yang kalah mendukung Balarama
dipunggungnya. Sesudah itu Balarama
memukul kepala Pralamba sampai mati.
6.Terlihat banyak sapi dan anak-anak penggembala. Kresna
sedang duduk membelakangi raksasa Arista yang menyamar sebagai banteng yang
besar dan sedang mengamuk di antara sapi-sapi lainnya. Karena ketakutan
sapi-sapi menggugurkan kandungannya. Balarama berdiri di belakang Kresna untuk
menganjurkan agar jangan takut. Kresna menunjuk pada dirinya seperti mau
mengatakan “Saya akan membunuh banteng”. Seekor sapi mati menggambarkan semua
sapi yang sudah mati karena dibunuh Arista. Selanjutnya terlihat Arista
menyetubuhi seekor sapi yang sedang menyusui anaknya. Kemudian terlihat Kresna
membanting raksasa dan kemudian seekor banteng . ini adalah Arista yang dibunuh
kresna dengan kakinya menginjak lehernya. Gambar berikut tidak dapat
diterangkan.
7. Dua orang perempuan sedang bermain-main dengan seorang
anak kecil.
8.Mungkin menggambarkan matinya Trunawarta. Gambar yang
terlihat dengan tangan, kepala, dan kakinya ke atas menggambarkan raksasa
Trunawarta yang menyamar sebagai taufan melarikan Kresna. Tapi Kresna membuat
badannya sedemikian beratnya sehingga tidak terangkat. Di dalam badan raksasa
yang melengkung sebagai busur terdapat seorang anak, mungkin Kresna yang
membunuh raksasa itu.
9.Menggambarkan Kresna dan Balarama yang terjepit dalam
lingkaran raja ular kaliya. Dengan membesarkan badanya sedemikian besarnya
hingga ular Kaliya melepaskannya. Kresna dapat menghindarkan diri dan bahkan
membunuh ular.
10.Menggambarkan ular dengan mulutnya yang menganga. Ada
cerita tentang raksasa. Angka yang menyamar sebagai ular dengan mulut terbuka,
tinggal dihutan, dimana Kresna sedang menggembala ternak. Anak-anak gembala
mengira bahwa mulut ular tersebut sebagai gua, lalu masuk untuk berteduh.
Tetapi ketika Kresna yang sudah turut masuk mulut ular segera menutup dan akan
menelannya. Kresna membesarkan badanya sehingga mulut ular pecah dan semua
penggembala terselamatkan.
11.
Menggambarkan matinya Sankhasoeda. Dua anak mengejar
seorang raksasa dan salah satu sudah memegang ikat pinggangnya, sedangkan
lainnya menyepak dengan kakinya. Raksasa tersebut di kepalanya ada gambar
tengkorak, bukan tiruan. Pada gambar selanjutnya seorang raksasa dicekik oleh
Kresna dengan ikat pinggangnya.
12.
Dua orang Brahmana sedang sibuk berkorban. Dua Brahmana
ini menggambarkan semua brahmana yang diutus oleh Kresna untuk meminta makan
(tetapi ditolak).
Sebenarnya masih ada
beberapa panil relief, tetapi keadaannya rusak dan sukar dibaca dan
diartikan
Di
dalam kamar utama terdapat patung seekor lembur jantan besar berbaring
mengharap candi Syiwa. Lembu ini adalah Nandi. Didalam kamar tersebut juga
terdapat dua patung lainnya. Patung satu menggambarkan dewa matahari “Surya”
berdiri diatas kereta yang ditarik oleh tujuh ekor kuda. Patung satunya
menggambarkan dewa Bulan “Candra” berdiri diatas sepuluh ekor kuda. Dinding kamar
tidak dihias hanya ada tonjolan batu tempat meletakkan alat penerangan.
Terletak di selatan candi Nandi,
berhadapan dengan candi Brahma. Hanya memilik satu tangga masuk, satu kamar dan
satu gang. Candi Nandi merupakan wahana dewa Brahma. Dalamnya tidak terdapat
patung, namun terdapat sumuran berisi tulang-tulang anjing sebagai sajian
korban waktu candi tersebut dibangun. Dinding kamar tidak dihias hanya
terdapat tonjolan batu tempat meletakkan alat penerang. Dinding luar juga tidak
dihias.
f. Candi Garuda
Jika
masuk dulunya terdapat patung syiwa yang lebih kecil daripada patung syiwa di
candi Syiwa. Patung ini dulu ditemukan tertanam di bawah candi, tetapi
sebenarnya tidak pada tempatnya dipasang di candi Garuda seharusnya berupa
burung Garuda wahana dewa Wishnu. Dimana berwujud burung garuda dengan badan
atasnya berbentuk manusia dengan dua tangan tetapi berparuh. Bagian bawah
bersayap, berekor, berkaki dua, berkuku tajam. Dipugung terdapat tempat duudk
untuk Wishnu bila burung sedang terbang. Tetapi sekarang keberadaan burung
garuda sebagai wahana dewa Wishnu tidak ditemukan di candi Garuda.
g. Candi Apit
Candi ini terdiri dua buah. Letaknya di
utara dan di selatan. Masing-masing dekat dengan pintu masuk ke latar
atas, ditengah-tengah deret candi-candi. Diberi nama candi apit karena letaknya yang mengapit dua deret candi. Keduanya
saling berhadapan. Masing-masing mempunyai satu tangga masukdan tidak mempunyai
gang yang melingkar. Setelah di bangun keberadaan candi ini istimewa yaitu
lebih indah.
Yang menjadi sorotan sekarang apa fungsi
dari candi apit tersebut? Apakah sebagai pos penjagaan. Tetapi jika menjadi pos
penjagaan bagian barat dan timur tidak ada candi apit. Ada dugaan candi apit
digunakan sebagai tempat bersemedi bagi pria dan wanita.
h. Candi Penjaga
Berjumlah 8 buah candi, berukuran kecil
dan juga terdapat di atas latar atas. 4 buah ditempatkan di tiap sudut latar,
dan 4 buah ditempatkan di setiap pintu masuk. Bentuknya sederhana dan sangat
kecil.
D. Pemanfaatan Candi Prambanan Sekarang
Keberadaan candi Prambanan sebagai tempat
perayaan agama hindu. Tetapi tidak dibesarkan seperti perayaan agama
hindu yang memang dipusatkan di Bali. Selain itu merupakan tempat penelitian
dan arkeologi bagi mahasiswa atau pelajar yang sedang mengadakan penelitian.
Selain itu juga merupakan tempat obyek wisata utama di D.I.Y. yang nantinya
dirangkaikan dengan obyek wisata Situs Ratu Boko dan Candi Borobudur.
Sekarang
terdapat penambahan bangunan pada candi Prambanan tanpa merubah nilai
sejarahnya diantaranya terdapat :
1.
Taman;
2.
Pasar Seni;
3.
Panggung Balet Ramayana;
4.
Bumi Perkemahan;
5.
Tempat Ibadah (Mushola);
6.
Rumah Makan (Restoran);
7.
Tempat peristirahatan;
8.
Taman-taman disepanjang jalan menuju lokasi;
9.
Tanaman perindang.
thanks infonya gan...
ReplyDeletemobil jogja
info menarik
ReplyDeleteKeteladanan Bung Karno dan Bung Hatta sampai meninggalnya tidak punya rumah https://www.youtube.com/watch?v=PCqTN07gZSg
ReplyDeleteRamuan untuk mengobati stroke https://www.youtube.com/watch?v=pMrc_hrLt9g
ReplyDeleteCara menurunkan kadar kolesterol https://www.youtube.com/watch?v=WspB4O84qjY
ReplyDeletePengalaman mistis mendaki Gunung Lawu https://www.youtube.com/watch?v=AL5j-4iHIjc
ReplyDeleteBedanya pejabat jaman dulu dengan pejabat jangan sekarang https://www.youtube.com/watch?v=u5jKxMs4-0Q
ReplyDelete