SELAYANG PANDANG KABUPATEN PURWOREJO
Purworejo atau orang lebih
mengenalnya Bagelen karena nama Purworejo baru muncul setelah masa colonial Belanda dimana wilayah Bagelen disatukan
dengan beberapa daerah sekitar menjadi daerah Purworejo. Purworejo adalah
kabupaten Asri dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Purworejo adalah salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jawa Tengah bagian selatan.
Posisi geografis Purworejo yang
berada dekat Pantai dan Pegunungan menjadikan Purworejo bersuhu sedang. Dari
hasil bumi Purworejo terkenal dengan buah Duren, buah Manggis, buah duku, buah
kepel,dan masih banyak lagi. Dari oleh-oleh khasnya yaitu Krimping, slondok,
dan lanting (makanan yang terbuat dari singkong), sedangkan budidaya ternak
terkenal dengan Kambing Etawa (kambing
dari India berpostur tinggi besar. Kambing etawa ini dikawinkan dengan kambing
local sehingga tercipta kambing peranakan etawa kaligesing).
Purworejo memiliki tempat-tempat
yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata diantaranya :
1. Petilasan Nyi Bagelen
Petilasan Nyi Bagelen berada di
daerah Bagelen, Purworejo. Jalur Yogya – Purwokerto. Disebut petilasan bukan
makam karena Nyi Bagelen tidak meninggal tetapi Moksa. Di Daerah Bagelen
terkait keberadaan Nyi Bagelen terdapat pantangan bagi masyarakat Bagelen
diantaranya :
- orang Bagelen dilarang menanam
kedelai,
hal ini dikarenakan dahulu salah satu putra
Nyi Bagelen meninggal tertimbun tumpukan rendeng (kedelai yang sudah kering).
Sampai sekarang daerah Bagelen tidak ada yang menanam kedelai.
- orang Bagelen dilarang
memelihara sapi
Hal ini dikarenakan dahulu Nyi
Bagelen adalah orang sakti sehingga beliau memiliki payudara yang sangat
panjang sehingga bisa disampirke di pundaknya. Suatu hari dikirasalah satu
putranya yang menyusu, ternyata seekor Sapi. Maka murkalah beliau sehingga
melarang anak cucunya memelihara sapi.
Jika berkunjung di Petilasan Nyi
Bagelen kita harus menghormati adat kebiasaan di tempat tersebut. Harus sopan
baik bertindak dan berucap. Jika menuju ke petilasannya harus jalan kaki dari
pinggir jalan raya sampai ke petilasan yang memang tidak jauh. selanjutnya meminta izin juru
kuncinya untuk masuk.
2. Goa Seplawan
Daerah Purworejo dahulunya lebih
dikenal daerah Bagelen, merupakan wilayah kerajaan Medang Kamulan (Matam).
Banyak ditemukan peninggalan bersejarah diwilayah Purworejo. Diantaranya
bangunan candi Gondo arum (walaupun bentuknya tidak utuh lagi), penemuan arca
emas 24 karat, lingga yoni, patung budha atau patung hindu dan lain-lain
dikomplek Goa Seplawan.
Goa Seplawan merupakan salah satu
objek wisata andalan Purworejo, berada di daerah Kaligesing, di daerah
pegunungan yang berhawa sejuk. Banyak dikunjungai wisatawan baik local maupun
manca. Fasilitas objek wisata juga memadai ada gazebo, pendopo, kantin, mushola.
3. Bedug Pendowo
Bedug Pendowo adalah beduk
terbesar di Indonesia bahwa terbesar di Asia Tenggara. Bedug Pendowo berada di
Masjid Agung Purworejo yang berada di tengah-tengah kota Purworejo. Pembangunan
tata kota diPurworejo menggunakan sistem Mocopat, yaitu pusat kota berada
disekitar alun-alun yang diapit oleh Bangunan Pemerintahan Daerah, Bangunan untuk
Keamanan (polisi/Penjara), bangunan untuk ibadah (masjid/gereja). Alun-alun
Purworejo luasnya termasuk yang paling luas di Jawa. Bedug Pendowo Dibunyikan
setiap hari Jumat untuk memanggil jamaah Muslim untuk melaksanakan Sholat
Jumat. Bedug Pendowo dibuat didaerah Pendowo sekarang berada di Kompleks
Puskesmas Bragolan. Di dalam kompleks Puskesmas Bragolan dibuat replica kayu
jati yang sangat besar. Untuk membawa bedug pendowo dari daerah Pendowo orang
menyebutnya “membawanya menggunakan SAMPUR (selendang penari) karena ukurannya
yang sangat besar maka untuk memberi semangat orang-orang yang membawa Bedug
pendowo, di tiap desa ditampilkan tari-tarian (kesenian jawa, dahulu
orang-orang senang melihat tampilan kesenian ini) sehingga para petugas yang
mendorong keberadaan bedug ini bersemangat lagi.