PERINGATAN HUT
KEMERDEKAAN SEBAGAI DASAR
MENDIDIK GENERASI
HANDARBENI
Bulan agustus telah tiba, maka
akan terlintas dibenak kita adanya umbul-umbul merah putih, melihat prosesi
pengibaran bendera merah putih di Istana Merdeka, dan lomba-lomba untuk memeriahkan
Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang diperingati setiap tanggal 17
Agustus. Momentum Peringatan 17 Agustus merupakan symbol Kemenangan bangsa
Indonesia atas penguasaan bangsa asing yang menduduki Indonesia ratusan tahun
lamanya.
Seabrek kegiatan dan lomba-lomba dirancang
semaksimal mungkin untuk mengisi kemeriahan, peringatan kemerdekaan Republik
Indonesia. Setiap instansi baik di instansi Pemerintah maupaun non pemerintah semua larut dalam
kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Indonesia. Dimulai dari upacara peringatan
Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, semua elemen masyarakat mengikuti pelaksanaan
Upacara detik-detik Proklamasi. Baik tingkat Daerah maupun pusat. Petugas
pengibar bendera dengan langkah tegap dan pasti bergerak menuju tiang bendera
untuk mengibarkan sang merah putih di angkasa. Suasana khidmad pada saat pengibaran
sang Merah Putih merupakan saat dimana kita mengingat 69 tahun yang lalu, sepak
terjang para pejuang dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Usaha yang membutuhkan pengorbanan jiwa, raga
dan harta yang sangat besar penghargaannya yang tidak bisa disamakan dengan
apapun. Mereka berjuang untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Supaya
anak cucu mereka memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka.
Setelah Prosesi Upacara bendera
hari berikutnya ataupun sebelumnya diadakan karnaval budaya. Tiap sekolah,
instansi pemerintah dan swasta ikut andil dalam pawai karnaval budaya tersebut.
Hiruk-pikuk peserta dan penonton yang memadati jalan jalur karnaval. Berbagai
kostum dan atraksi ditampilkan di ajang karnaval ini. Atraksi yang ditampilkan
merupakan tampilan jati diri dan menunjukkan kemampuan dan prestasi yang
dimiliki untuk diketahui masyarakat luas.
Akan tetapi setelah kemeriahan
karnaval berlalu, maka muncul masalah. Sampah-sampah berserakan, bungkus
makanan minuman berserakan di mana-mana menjadikan pemandangan lintasan karnaval
hilang keindahannya. Tiba-tiba diakhir acara tampil kelompok tersendiri muncul
para pelajar yang membawa karung diikuti bak sampah. sambil terus berjalan
menyusuri jalan-jalan yang dilalui arus karnaval tangan-tangan mereka memungut sampah
satu per satu yang tercecer dijalan. Tidak tampak diraut wajah mereka
garis-garis beban berat dan malu. Mereka dengan santai dan gembira memungut
sampah-sampah yang ada di jalan yang mereka temui. Biasanya yang bertugas
memungut sampah adalah Dinas Kebersihan kota. Adanya para pelajar yang membantu
dinas kebersihan sangat membantu dinas kebersihan, disamping itu mendidik jiwa mereka
merasa handarbeni dan menanamkan semangat cinta kebersihan dan tanah air. Walaupun
jumlahnya tidak banyak tapi harapan untuk menjadikan keadaan menjadi lebih baik tetap ada.
Di sini Peran kita sebagai orang
tua, pendidik, dan pemerintah yang mengarahkan para generasi penerus untuk
menjadi orang yang lebih baik dari kita. Usaha dan tindakan kecil membuang sampah pada tempatnya walau itu hanya
tindakan kecil tetapi berdampak sangat besar baik bagi diri sendiri maupun
lingkungan. Bagi diri sendiri yaitu menumbuhkan rasa memiliki (handarbeni)
akan keindahan lingkungan, sedangkan bagi lingkungan yaitu terpeliharanya keindahan dan kebersihan lingkungan. Dengan
tampilan yang bersih dan rapi akan mencerminkan citra diri dan daerahnya.