Monday, November 10, 2014

artikel

PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN SEBAGAI DASAR
MENDIDIK GENERASI HANDARBENI  

Bulan agustus telah tiba, maka akan terlintas dibenak kita adanya umbul-umbul merah putih, melihat prosesi pengibaran bendera merah putih di Istana Merdeka, dan lomba-lomba untuk memeriahkan Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Momentum Peringatan 17 Agustus merupakan symbol Kemenangan bangsa Indonesia atas penguasaan bangsa asing yang menduduki Indonesia ratusan tahun lamanya.
Seabrek kegiatan dan lomba-lomba dirancang semaksimal mungkin untuk mengisi kemeriahan, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap instansi baik di instansi Pemerintah  maupaun non pemerintah semua larut dalam kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Indonesia. Dimulai dari upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus,  semua elemen masyarakat mengikuti pelaksanaan Upacara detik-detik Proklamasi. Baik tingkat Daerah maupun pusat. Petugas pengibar bendera dengan langkah tegap dan pasti bergerak menuju tiang bendera untuk mengibarkan sang merah putih di angkasa. Suasana khidmad pada saat pengibaran sang Merah Putih merupakan saat dimana kita mengingat 69 tahun yang lalu, sepak terjang para pejuang dalam mewujudkan Indonesia merdeka.  Usaha yang membutuhkan pengorbanan jiwa, raga dan harta yang sangat besar penghargaannya yang tidak bisa disamakan dengan apapun. Mereka berjuang untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Supaya anak cucu mereka memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka. 
Setelah Prosesi Upacara bendera hari berikutnya ataupun sebelumnya diadakan karnaval budaya. Tiap sekolah, instansi pemerintah dan swasta ikut andil dalam pawai karnaval budaya tersebut. Hiruk-pikuk peserta dan penonton yang memadati jalan jalur karnaval. Berbagai kostum dan atraksi ditampilkan di ajang karnaval ini. Atraksi yang ditampilkan merupakan tampilan jati diri dan menunjukkan kemampuan dan prestasi yang dimiliki untuk diketahui masyarakat luas.
Akan tetapi setelah kemeriahan karnaval berlalu, maka muncul masalah. Sampah-sampah berserakan, bungkus makanan minuman berserakan di mana-mana menjadikan pemandangan lintasan karnaval hilang keindahannya. Tiba-tiba diakhir acara tampil kelompok tersendiri muncul para pelajar yang membawa karung diikuti bak sampah. sambil terus berjalan menyusuri jalan-jalan yang dilalui arus karnaval tangan-tangan mereka memungut sampah satu per satu yang tercecer dijalan. Tidak tampak diraut wajah mereka garis-garis beban berat dan malu. Mereka dengan santai dan gembira memungut sampah-sampah yang ada di jalan yang mereka temui. Biasanya yang bertugas memungut sampah adalah Dinas Kebersihan kota. Adanya para pelajar yang membantu dinas kebersihan sangat membantu dinas kebersihan, disamping itu mendidik jiwa mereka merasa handarbeni dan menanamkan semangat cinta kebersihan dan tanah air. Walaupun jumlahnya tidak banyak tapi harapan untuk menjadikan  keadaan menjadi lebih baik tetap ada.  
Di sini Peran kita sebagai orang tua, pendidik, dan pemerintah yang mengarahkan para generasi penerus untuk menjadi orang yang lebih baik dari kita. Usaha dan tindakan kecil  membuang sampah pada tempatnya walau itu hanya tindakan kecil tetapi berdampak sangat besar baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. Bagi diri sendiri yaitu menumbuhkan rasa  memiliki (handarbeni) akan keindahan lingkungan, sedangkan bagi lingkungan yaitu terpeliharanya  keindahan dan kebersihan lingkungan. Dengan tampilan yang bersih dan rapi akan mencerminkan citra diri dan daerahnya.

No comments:

Post a Comment